10 Jenis Leguminosa Beserta Ciri-Cirinya yang Bermanfaat untuk Pertanian

Joaquimma Anna

No comments

Leguminosa atau tanaman polong-polongan adalah kelompok tanaman yang memiliki biji berprotein tinggi serta mampu berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman ini terdiri dari berbagai jenis, masing-masing dengan ciri dan manfaat tertentu dalam praktik pertanian. Mengingat peran pentingnya dalam siklus pertanian berkelanjutan, mengenali jenis-jenis leguminosa beserta ciri-cirinya menjadi sangat krusial bagi para petani dan akademisi. Oleh karena itu, berikut adalah 10 jenis leguminosa beserta ciri-cirinya yang bermanfaat untuk pertanian.

  • Kacang Hijau (Vigna radiata):
    • Bijinya kecil dan berbentuk bulat, biasanya berwarna hijau.
    • Tumbuh cepat dan dapat dipanen dalam waktu 60-70 hari.
    • Mampu memperbaiki kandungan nitrogen tanah melalui simbiosis dengan bakteri Rhizobium.
  • Kacang Kedelai (Glycine max):
    • Mempunyai biji besar yang kaya akan protein.
    • Beradaptasi baik dalam berbagai jenis tanah dan iklim.
    • Membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan nitrogen yang dilepaskan setelah tanaman mati.
  • Kacang Tanah (Arachis hypogaea):
    • Memiliki biji bercangkang keras dan tumbuh di dalam tanah.
    • Proses pembentukan biji berlangsung di dalam tanah, menjadikannya unik antara leguminosa lainnya.
    • Seperti jenis leguminosa lainnya, membantu meningkatkan nitrogen tanah.
  • Ulat Bunga (Sesbania grandiflora):
    • Juga dikenal sebagai “kecipir”, tanaman ini memiliki batang tegak dan bunga berwarna putih atau merah muda.
    • Dapat tumbuh di tanah yang tergenang air dan sering digunakan sebagai tanaman penahan untuk erosi.
    • Memperbaiki kualitas tanah dengan nitrogen dan meningkatkan keanekaragaman hayati di sekitarnya.
  • Pea (Pisum sativum):
    • Memiliki batang merambat dan dapat menghasilkan biji yang manis dan berprotein.
    • Sering dibudidayakan sebagai tanaman penutup tanah, secara efektif menggantikan hama dengan cara alami.
    • Dikenal dapat menyerap nitrogen dari udara, membuatnya bermanfaat dalam rotasi tanaman.
  • Clitoria ternatea (Bunga Telang):
    • Dikenal dengan bunga birunya yang indah dan sering digunakan dalam dekorasi.
    • Memiliki kemampuan untuk memperbaiki nitrogen tanah.
    • Sering digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai tanaman penutup untuk meningkatkan kesuburan tanah.
  • Lupin (Lupinus angustifolius):
    • Memiliki bunga yang berwarna cerah dan tumbuh tingginya bisa mencapai satu meter.
    • Bijinya kaya akan protein dan digunakan dalam pakan ternak.
    • Mampu beradaptasi di tanah yang kurang subur, membantu meningkatkan kualitas tanah.
  • Tanaman Alfalfa (Medicago sativa):
    • Merupakan salah satu tanaman pakan ternak berkualitas tinggi.
    • Tumbuh tinggi dan memiliki akar yang dalam, memungkinkan eksplorasi tanah lebih dalam untuk penyerapan nutrisi.
    • Membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan perpaduan antara pengikatan nitrogen dan sisa-sisa tanaman setelah panen.
  • Temu Fuli (Mucuna pruriens):
    • Juga dikenal sebagai “kacang gajah”, memiliki biji yang besar dan dapat tumbuh dengan cepat.
    • Dikenal dapat mengendalikan gulma dan memperbaiki nitrogen tanah.
    • Sering digunakan dalam sistem rotasi tanaman dengan tanaman pangan lainnya.
  • Polong Tanaman (Crotalaria juncea):
    • Tanaman ini memiliki daun lebar dan batang tegak, tumbuhnya dapat mencapai tiga meter.
    • Kemampuan pemfixasi nitrogen dan bisa digunakan sebagai tanaman penutup tanah.
    • Secara alami dapat menarik berbagai serangga, meningkatkan keanekaragaman hayati.

Dalam konteks pertanian berkelanjutan, pemahaman tentang berbagai jenis leguminosa dan manfaatnya sangat penting. Tanaman-tanaman ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga berperan dalam pengendalian hama alami dan peningkatan keanekaragaman hayati. Mengintegrasikan leguminosa dalam sistem pertanian dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif. Dengan mengetahui dan memanfaatkan potensi leguminosa, diharapkan para petani dapat melakukan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar